Kamis, 28 Maret 2013

Bioteknologi Pangan: Ruang Lingkup dan Aplikasinya


Bioteknologi pangan adalah aplikasi bioteknologi untuk menghasilkan pangan. Bidang ilmu dan teknologi yang terkait dengan bioteknologi pangan diantaranya:  pertanian, peternakan, mikrobiologi, kimia dan biologi (molekuler). 

Beberapa aplikasi bioteknologi pangan adalah:
1. Teknologi fermentasi untuk produksi fermented-food dan zat aditif makanan.
Beberapa produk fermentasi yang diproduksi secara tradisional adalah dadih, miso, tauco, tape dan sebagainya. Teknologi fermentasi tertua untuk menghasilkan bahan kimia (sekaligus bahan pangan) adalah produksi etanol oleh khamir dan proses lanjutannya untuk menghasilkan cuka (asam asetat) oleh bakteri.  

2.  Pemanfaatn enzim dalam  Bioteknologi Pangan
Pemanfaatan enzim untuk pengolahan pangan diantaranya: proses pembuatan keju; pembuatan sirup glukosa dari pati-patian yang melibatkan enzim-enzim alpha dan beta amylase, amiloglukosidase dan pullulanase; konversi glukosa ke fruktosa oleh glukosaisomerase; penggunaan pektinase untuk membantu ekstraksi pati dari bahan asalnya; modifikasi pati untuk mengubah sifat fungsionalnya dan sebagainya; penggunaan lipase untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat tiruan; protease untuk membantu pengempukan daging, mencegah kekeruhan bir; naringinase untuk menghilangkan rasa pahit pada juice jeruk; glukosa oksidase untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung telur; dan lain-lain.

3.  Aplikasi kultur jaringan dalam Bioteknologi Pangan
Sel tanaman mempunyai sifat “totipotency”, yaitu kemampuan untuk tumbuh dan berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap pada medium yang sesuai. Sel tersebut terkadang tumbuh tanpa mengalami deferensiasi, tergantung pada komposisi dan kadar hormone pertumbuhan yang diberikan. Aplikasi kultur jaringan dapat dimanfaatkan untuk:
§  Produksi metabolit atau zat aditif untuk pangan
§  Memperbanyak bibit tanaman dengan produktifitas bahan pangan tinggi.

Sifat variasi somaklonal dari sejumlah populasi sel tanaman yang tumbuh dapat digunakan untuk menseleksi sel tanaman yang unggul untuk memproduksi metabolit tertentu. Produk-produk aditif yang dapat diharapkan dari sel tanaman antara lain:
§  Zat warna pangan (antosianin, betasinin, saffron)
§  Flavor (strawberry, anggur, vanilla, asparagus)
§  Minyak atsiri (mint, ros, lemon bawang)
§  Pemanis (steviosida, monelin) 

Untuk merekayasa sel tanaman untuk tujuan tertentu, seringkali diperlukan aplikasi teknik-teknik transfer gen. Teknik-teknik transfer gen diantaranya: hibridisasi somatik, breeding sitoplasmik, mikroinjeksi gen, teknik transwitch, transfer gen dengan perantaraan vektor.
Produk tanaman pangan hasil rekayasa bioteknologi (tanaman transgenik) dengan sifat khusus diantaranya:
§  Tanaman kentang resisten terhadap herbisida biolaphos
§  Tanaman kapas resisten terhadap herbisisda glyphosate
§  Tanaman jagung yang menghasilkan insektisida
§  Tanaman yang tahan terhadap kondisi tertentu
§  Kacang tanah yang asin rasanya tanpa diberi garam
§  Tanaman padi dengan produktifitas tinggi 

4.  Kultur sel hewan
Kultur sel hewan adalah sel hewan (terkadang sel manusia) yang ditumbuhkan pada media yang sesuai untuk memproduksi metabolit tertentu. Sistem  ini telah banyak digunakan untuk menghasilkan produk-produk farmasi dan kit diagnostik dimana jenis produk umumnya berupa molekul protein kompleks.  Contoh-contoh produk yang biasa dihasilkan dari kultur sel hewan diantaranya: interferon, tissue plasminogen activator, erythroprotein, hepatitis B surface antigen.